DELI SERDANG – Universitas Al-Azhar Medan kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung penerapan teknologi tepat guna untuk masyarakat. Bersama Politeknik Negeri Medan, tim dosen dan mahasiswa memperkenalkan Sistem Monitoring Kualitas Air Terintegrasi IoT (SIMKAT) kepada Kelompok Tani Pondok Miri Asri di Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Senin, 1 September 2025.
🔹 SIMKAT memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) sehingga petani ikan air tawar dapat memantau kualitas air kolam secara real time melalui ponsel pintar. Parameter penting seperti suhu air, pH, kadar oksigen terlarut, tingkat kekeruhan, dan Total Dissolved Solids (TDS) dapat dipantau tanpa harus turun langsung ke kolam.
🔹 Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat yang mendapat dukungan penuh dari:
- Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DPPM)
- Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan (Ditjen Risbang)
- Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) RI tahun 2025.
🔹 Program ini diketuai oleh Dr. Ir. Mawardi, S.T., M.T. (Rektor Universitas Al-Azhar Medan), dengan anggota Rafiqah Humaira, S.Tr.Bns., M.Si. (Dosen Prodi Akuntansi Universitas Al-Azhar Medan) dan Ir. Maharani Putri, S.T., M.T. (Dosen Prodi Teknologi Rekayasa Instalasi Listrik Politeknik Negeri Medan). Mahasiswa Universitas Al-Azhar Medan, Asti Amanah dan Fauzan Afif dari Prodi Teknik Elektro, turut berperan aktif melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
🔹 Ketua Tim Pengabdian, Dr. Ir. Mawardi, menyebutkan SIMKAT hadir sebagai solusi untuk mengurangi kerugian petani akibat kematian massal ikan.
“Dengan SIMKAT, petani bisa mengetahui kondisi air setiap saat. Jika ada perubahan kualitas air, mereka dapat segera mengambil langkah seperti menyalakan aerator atau pompa sirkulasi. Teknologi ini diharapkan mampu menurunkan angka kematian ikan, meningkatkan bobot panen, serta mengurangi risiko kerugian,” ujarnya.
🔹 Selain memperkenalkan teknologi, tim dosen juga memberikan pelatihan manajemen keuangan dan pemasaran digital.
- Rafiqah Humaira mengajarkan perhitungan modal produksi dan strategi pemasaran melalui Shopee, Tokopedia, dan Facebook Marketplace.
- Maharani Putri mendampingi petani memahami cara kerja SIMKAT, mulai instalasi sensor hingga analisis data.
- Mahasiswa Universitas Al-Azhar turut aktif merancang sistem listrik, instalasi sensor, dan pengolahan data kualitas air.
🔹 Ketua Kelompok Tani, Supriyadi, menyampaikan apresiasi:
“Dulu kami sering rugi karena tidak tahu kondisi air sampai ikan sakit atau mati. Sekarang kami bisa memantau kualitas air lebih cepat dan mencegah kerugian. Pelatihan pemasaran digital juga membantu kami menjual ikan langsung ke pembeli dengan harga lebih baik.”
🔹 Penerapan SIMKAT di Desa Sei Semayang menjadi langkah nyata perguruan tinggi mewujudkan desa berbasis teknologi. Program ini menegaskan sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat untuk membangun kemandirian ekonomi lokal melalui inovasi dan riset.FR/01